Jakarta - Menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat proyek PLTS 100 GW, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia telah menyusun strategi implementasi yang komprehensif dan terukur. Strategi ini dirancang untuk mengatasi segala tantangan yang mungkin menghambat percepatan proyek.
Pada aspek regulasi, Kementerian Investasi akan mempelajari dan merevisi berbagai peraturan yang dianggap menghambat investasi di sektor energi terbarukan. Perizinan yang selama ini memakan waktu lama akan disederhanakan melalui sistem online terintegrasi.
Untuk pembiayaan, pemerintah menyiapkan multiple skema termasuk blended finance yang mengombinasikan pendanaan publik dan privat. Skema green bond dan sustainable financing akan dioptimalkan untuk menarik investor institusional yang memiliki appetite terhadap investasi berkelanjutan.
Penguasaan teknologi menjadi pilar penting dalam strategi ini. Pemerintah akan mendorong alih teknologi melalui skema tertentu dalam kerja sama dengan investor asing. Pusat penelitian dan pengembangan energi surya akan dibentuk untuk menciptakan inovasi yang sesuai dengan kondisi lokal.
Penyiapan sumber daya manusia kompeten juga tidak kalah penting. Program vokasi dan pelatihan teknis akan digelar untuk mencetak tenaga terampil di bidang energi terbarukan. Kolaborasi dengan dunia pendidikan dan pelatihan akan diperkuat.
Implementasi proyek akan menggunakan pendekatan klaster berdasarkan kesiapan wilayah dan potensi sumber daya. Setiap klaster akan memiliki tim dedicated yang bertanggung jawab penuh terhadap percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara ketat untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Dashboard digital akan dikembangkan untuk memantau perkembangan real-time dari setiap tahapan proyek.
Dengan strategi komprehensif ini, pemerintah yakin dapat mewujudkan proyek PLTS 100 GW sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan. Keberhasilan implementasi strategi ini tidak hanya akan mewujudkan proyek PLTS 100 GW tetapi juga menjadi blueprint untuk proyek-proyek strategis nasional lainnya.