Jakarta, Indonesia – Memanfaatkan potensi demografi pemuda desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menempatkan pemberdayaan pemuda sebagai salah satu pilar penting dalam Program TEKAD untuk Indonesia Timur. Program ini bertujuan untuk mengubah tantangan pengangguran pemuda menjadi peluang entrepreneurship.
Program TEKAD akan menyasar pemuda desa berusia 18-35 tahun yang memiliki minat dan potensi dalam kewirausahaan. Mereka akan mendapatkan paket lengkap dukungan, termasuk pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, pendampingan teknis, dan fasilitasi akses pasar.
Pendekatan program akan mengakomodir karakteristik dan minat pemuda, termasuk pemanfaatan teknologi digital dan model usaha yang kreatif dan inovatif. Program ini akan mendorong terciptanya wirausaha-wirausaha muda desa yang melek teknologi.
Program TEKAD akan memfasilitasi terbentuknya jejaring wirausaha muda desa di Indonesia Timur untuk memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan kolaborasi usaha, sehingga dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan yang dinamis.
Pelatihan kewirausahaan yang diberikan tidak hanya fokus pada aspek teknis bisnis, tetapi juga pada pengembangan soft skills seperti leadership, kreativitas, resilience, dan kemampuan beradaptasi. Keterampilan ini dianggap krusial bagi kesuksesan wirausaha muda.
Program ini juga akan mendorong pemuda untuk mengembangkan usaha yang berbasis pada potensi lokal dan keberlanjutan lingkungan. Kewirausahaan sosial akan menjadi salah satu model yang didorong untuk menciptakan dampak ganda: ekonomi dan sosial.
Kompetisi dan festival kewirausahaan pemuda desa akan diselenggarakan secara berkala untuk memotivasi dan memberikan apresiasi kepada pemuda yang berprestasi dalam mengembangkan usahanya. Ajang ini juga menjadi platform untuk menunjukan potensi ekonomi desa.
Dengan memberdayakan pemuda melalui Program TEKAD, diharapkan dapat tercipta generasi baru penggerak ekonomi desa yang inovatif, tangguh, dan berdaya saing. Pemuda yang berdaya secara ekonomi akan menjadi tulang punggung bagi masa depan desa-desa di Indonesia Timur.