Jakarta - Di tengah kemudahan pengecekan bantuan sosial (bansos) secara digital, ancaman penipuan online juga turut mengintai. Banyak oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan antusiasme masyarakat untuk mengetahui status penerimaan bansos dengan membuat situs atau aplikasi palsu, mengirim pesan phishing, atau bahkan menelepon langsung untuk meminta data pribadi dan uang. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pemahaman tentang kanal verifikasi yang resmi mutlak diperlukan. Artikel ini mengingatkan masyarakat untuk hanya menggunakan jalur resmi yang disediakan pemerintah dan mengenali ciri-ciri penipuan.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos), hanya menyediakan dua kanal resmi untuk pengecekan status bansos dan desil secara online. Kanal pertama adalah situs web dengan alamat cekbansos.kemensos.go.id. Perhatikan ekstensi domain .go.id yang merupakan tanda resmi milik instansi pemerintah Indonesia. Kanal kedua adalah aplikasi mobile bernama "Cek Bansos", yang hanya boleh diunduh dari platform resmi seperti Google Play Store untuk pengguna Android dan Apple App Store untuk pengguna iOS. Aplikasi atau situs dengan nama serupa yang berasal dari sumber lain sangat berpotensi palsu.
Ciri utama dari situs dan aplikasi resmi ini adalah mereka tidak pernah meminta informasi sensitif yang tidak perlu dalam proses pengecekan biasa. Pada situs web cekbansos, Anda hanya diminta memasukkan nama dan lokasi domisili, serta kode captcha. Saat mendaftar akun di aplikasi, meski memerlukan foto KTP dan swafoto untuk verifikasi, proses tersebut dilakukan secara aman di dalam aplikasi resmi untuk mencegah pendaftaran fiktif. Anda harus sangat curiga jika ada pihak yang melalui SMS, WhatsApp, atau telepon meminta kata sandi, kode OTP (One-Time Password), atau detail kartu kredit/debit Anda.
Modus penipuan yang umum adalah mengirimkan link (tautan) palsu yang mirip dengan situs resmi melalui pesan singkat atau media sosial. Link ini sering kali mengarah ke situs dengan tampilan menyerupai aslinya tetapi dengan domain yang berbeda (tidak berakhiran .go.id). Tujuannya adalah untuk mencuri data pribadi yang Anda input. Prinsipnya, jangan pernah mengklik link mencurigakan. Selalu ketikkan alamat situs resmi cekbansos.kemensos.go.id langsung di browser Anda atau akses melalui sumber terpercaya seperti portal berita nasional.
Modus lain adalah meminta biaya administrasi atau "uang pendaftaran" agar bisa diterima sebagai penerima bansos. Perlu diketahui dengan tegas bahwa seluruh program bansos pemerintah adalah GRATIS. Tidak ada biaya pendaftaran, biaya administrasi, atau pungutan dalam bentuk apapun untuk menjadi penerima atau mencairkan bansos. Jika ada yang meminta sejumlah uang dengan janji akan memproses atau mempercepat pencairan bantuan Anda, itu adalah penipuan.
Langkah pencegahan terbaik adalah dengan selalu merujuk pada informasi dari sumber resmi. Selain situs dan aplikasi Kemensos, informasi valid juga dapat diperoleh dari kantor desa/kelurahan setempat atau dinas sosial daerah. Jika Anda menerima komunikasi yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang. Dengan berhati-hati dan hanya bertransaksi melalui jalur resmi, masyarakat dapat dengan aman memanfaatkan kemudahan teknologi untuk mengecek haknya tanpa menjadi korban kejahatan siber.