Kepolisian Daerah Maluku bekerja sama dengan Kepolisian Federal Australia untuk memerangi kejahatan transnasional terkait penyelundupan manusia. "Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pengawasan di wilayah laut timur Indonesia yang rentan dijadikan jalur ilegal," ungkap Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, di Ambon, Rabu. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan resmi dengan perwakilan AFP, Divisi Hubungan Internasional Polri, dan Bareskrim Polri, yang diadakan di ruang tamu Kapolda Maluku, Ambon.
Usaha untuk mengatasi penyeludupan manusia ini memerlukan kerjasama yang erat antara otoritas di tingkat nasional dan internasional. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, tetapi juga oleh Australia sebagai negara tujuan," ujarnya. Salah satu poin penting dalam diskusi adalah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang diidentifikasi sebagai salah satu lokasi keberangkatan utama dalam praktik penyeludupan manusia.
Karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan Australia, daerah ini menjadi jalur strategis yang sering dimanfaatkan oleh jaringan kriminal. Kapolda Maluku juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk mengungkap beberapa kasus penyelundupan manusia di wilayah hukum mereka. Polda Maluku terus memperkuat sistem pengawasan laut yang merupakan jalur utama untuk pergerakan ilegal tersebut.
Karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan Australia, daerah ini menjadi jalur strategis yang sering dimanfaatkan oleh jaringan kriminal. Kapolda Maluku juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk mengungkap beberapa kasus penyelundupan manusia di wilayah hukum mereka. Polda Maluku terus memperkuat sistem pengawasan laut yang merupakan jalur utama untuk pergerakan ilegal tersebut.
Baca Juga: Peningkatan Kapasitas Lokal: PT Vale Bangun Politeknik Dan Galakkan Gaya Hidup Sehat
Kerja sama dengan AFP sangat krusial untuk meningkatkan kemampuan personel kami dan memperkuat pengawasan di area yang rentan,” ujar Kapolda. Perwakilan AFP, Chad Aston Daniel, menegaskan komitmen Australia dalam mendukung penanganan isu ini secara langsung. Dukungan tersebut meliputi pelatihan bagi personel Polri, penyediaan peralatan pendukung, serta edukasi masyarakat di daerah rawan. “Kami ingin memahami secara langsung tantangan di lapangan dan kebutuhan personel Polri agar kolaborasi dapat berjalan dengan optimal,” ungkap Chad.
Diskusi berlangsung dalam suasana yang hangat dan terbuka. Di akhir pertemuan, semua pihak sepakat untuk berkomitmen bersama dalam meningkatkan koordinasi antar lembaga dan negara, guna menjaga stabilitas keamanan di kawasan timur Indonesia dari ancaman kejahatan lintas batas.